Jumat, 01 Februari 2013

SEJARAH REKAM MEDIS

 
Rekam Medis
·         Sejarah Rekam Medis
Sejarah rekam medis di mulai pada zaman batu (paleolithic) lebih kurang 2500SM dengan ditemukannya lukisan purba tentang trephinasi dan amputasi di dinding  gua  di  Spanyol,  hal  ini  menunjukkan  bahwa  sejak  zaman  pra  sejarah praktik rekam medis dilakukan bersamaan dengan praktik kedokteran 
(DepKes RI, 1997: 1).

Praktik kedokteran secara ilmu pengetahuan modern dimulai sejak zaman Hipocrates  pada  460SM.  Hipocrates  sebagai  bapak  ilmu  kedokteran  banyak menulis tentang pengobatan, observasi penelitian yang cermat dan sampai saat ini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasiennya (rekam medis) hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter sehingga kecermatan cara kerja Hipocrates dalam pengelolaan   rekam   medisnya   sangat   menguntungkan   para   dokter   sekarang
(DepKes, 1997: 2).

Pada tahun 1137, rekam medis pertama kali dilaksanakan di Rumah Sakit St. Bathelomew di London. Di Indonesia, kegiatan pencatatan mulai dilakukan pada masa pra kemerdekaan, hanya saja masih belum dilaksanakan dengan baik, penataannya  mengikuti  sistem  informasi  yang  benar.  Dengan  dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1960, kepada semua petugas kesehatan diwajibkan untuk menyimpan rahasia kedokteran, termasuk berkas rekam medis. Kemudian pada tahun 1972 dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 034/Birhup/1972, ada kejelasan bagi rumah sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis kesehatan. Pada bab I pasal 3 menyatakan  bahwa  guna  menunjang  terselenggaranya  rencana  induk  (master plan) yang baik, maka setiap rumah sakit :
  • a.       Mempunyai dan merawat statistik yang terkini.
  • b.       Membuat rekam medis yang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.




Maksud   dan   tujuan   dari   peraturan-peraturan   tersebut   adalah   agar penyelenggaraan rekam medis dapat berjalan dengan baik di institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit. Kurun waktu 1972-1989 penyelenggaraan rekam medis  di  rumah  sakit  belum  berjalan  sebagaimana  yang  diharapkan  melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 749a/MENKES/PER/XV/1989 tentang rekam medis yang telah direvisi menjadi Peraturan Menteri Kesehatan   Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008  ini  perlu  dipertegas  kembali  tentang  pengelolaan rekam   medis   yang   merupakan   landasan   hukum   semua   tenaga   medis   dan paramedis di rumah sakit yang terlibat di dalam penyeenggaraan rekam medis di sarana pelayanan kesehatan (DepKes, 1997: 5).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar